Tulang Bawang Barat, Lampung | LINGKAR MERAH–21 September 2025 – Dugaan perampasan aset negara kembali menyeruak. Tanggul irigasi peninggalan tahun 1980-an yang dibangun dengan uang rakyat kini dikuasai warga dan dijadikan lahan bangunan ilegal. Ironisnya, bukan hanya warga biasa, Kepalo Tiyuh Tunas Asri justru ikut mendirikan rumah permanen di atas bahu tanggul.
Saat dikonfirmasi, kepalo berkilah:
“Rumah saya tidak ada ganti rugi. Tanggulnya tidak ada yang dirusak. Itu zaman kepalo yang dulu,” ujarnya enteng melalui sambungan telepon.
Pernyataan tersebut memicu amarah masyarakat. Mereka menilai, kepalo yang seharusnya menjaga dan melindungi aset negara, malah turut serta menikmati hasil pelanggaran.
Kini tanggul yang sudah dirusak sulit dipulihkan. Warga mendesak pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk turun tangan segera, membongkar bangunan liar, serta mengembalikan fungsi tanggul sesuai peruntukannya.
Jika praktik semacam ini dibiarkan, maka akan menjadi preseden kelam: aset negara digerogoti secara legal-illegal dengan dalih jabatan. Pedia HT/imam
Saat dikonfirmasi, kepalo berkilah:
