Tubaba, Lingkarmerah.my.id – Aroma busuk kinerja MBG Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Marcu Buana Way Kenanga, ID SPPG: 98R6Y5NHK, Yayasan Al Ghozi Jaya Nusantara, makin tercium menyengat. Pada Rabu (27/8/2025), lembaga ini menyalurkan makanan ke sejumlah sekolah di Tulang Bawang Barat. Alih-alih menyehatkan, makanan itu justru basi dan tak layak konsumsi!
Keterangan ini dibenarkan langsung oleh salah satu tenaga pendidik di SMP Negeri 17 Tubaba yang enggan disebutkan namanya.
“Iya, memang basi. Sudah kami kabari pihak MBG, lalu makanan itu diambil kembali,” ungkapnya.
Warga Teriak: Air Sumur Tercemar!
Bukan hanya makanan, masalah lain yang lebih mengkhawatirkan muncul: pencemaran air sumur warga sekitar.
Andi, warga yang tinggal di sisi kiri lokasi MBG, menceritakan pengalamannya.
“Air sumur saya pernah tercemar tiga hari. Airnya bau, berminyak, gara-gara paralon MBG pecah. Sekarang memang sudah diperbaiki, tapi kami sempat sangat terganggu,” keluhnya.
Amar, warga yang tinggal di sisi kanan MBG, menguatkan kesaksian tersebut.
“Iya, saya dengar sumur Mas Andi tercemar. Kalau di rumah saya aman, tapi harapan kami jelas: limbah MBG jangan dialirkan ke parit depan rumah. Bau sabunnya menyengat sekali, bikin sesak!” tegasnya.
MBG Bungkam, Wartawan Ditolak
Ironisnya, hingga berita ini diturunkan, pihak MBG bungkam seribu bahasa. Saat awak media mendatangi lokasi, akses ditutup. Pegawai sudah pulang, hanya tersisa Dimas, office boy.
“Orang sudah pulang, kalau mau konfirmasi langsung ke Kepala SPPG, Pak Agus. Kalau soal tindakannya saya kurang tahu, mungkin hari Senin,” katanya singkat.
Catatan Buram Layanan Gizi
Kasus makanan basi dan limbah yang mencemari sumur warga ini menambah catatan buram kinerja MBG. Lembaga yang seharusnya menjaga gizi anak bangsa justru menjadi sumber masalah kesehatan dan lingkungan.
Kini publik menanti: apakah pemerintah akan tegas menindak, atau justru membiarkan masalah ini tenggelam tanpa jawaban?
