Serah Terima Jabatan PJ Kepalo Tiyuh Marga Sari: Estafet Kepemimpinan Resmi Beralih ke Boiman, SE

Tulang Bawang Barat, LINGKARMERAH–15 September 2025 — Suasana Balai Tiyuh Marga Sari, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, dipenuhi nuansa khidmat pada Senin (15/9), saat prosesi serah terima jabatan Penjabat (PJ) Kepalo Tiyuh Marga Sari resmi digelar. Kepemimpinan Tiyuh Marga Sari kini berpindah dari Dionisius Fillio Raro, S.STP (PJ 2024) kepada Boiman, SE (PJ 2025).

Acara penting tersebut dihadiri langsung oleh Camat Tulang Bawang Tengah, Nazarudin, jajaran aparatur tiyuh, tokoh masyarakat, serta sejumlah tamu undangan.8

Dalam sambutannya, Camat Nazarudin memberikan apresiasi tinggi atas pengabdian dan dedikasi Dionisius selama setahun menjabat. Ia menegaskan, serah terima jabatan ini merupakan tindak lanjut dari pelantikan tujuh PJ Kepalo Tiyuh oleh Bupati Tulang Bawang Barat beberapa waktu lalu. Dengan ditandatanganinya dokumen serah terima dan penyerahan stempel kepemimpinan, maka Boiman resmi memegang kendali pemerintahan Tiyuh Marga Sari.

“Hari ini secara resmi Saudara Boiman menerima tongkat estafet kepemimpinan. Terima kasih sebesar-besarnya kepada Saudara Dionisius yang selama setahun terakhir telah menjalankan tugas dengan penuh dedikasi. Banyak pembenahan sarana dan prasarana berhasil beliau lakukan sebagai bentuk pengabdian kepada negara,” ujar Nazarudin.

Selama menjabat, Dionisius dikenal sebagai sosok disiplin dan visioner. Ia berfokus pada pembangunan infrastruktur dasar, serta mendorong tata kelola pemerintahan tiyuh yang lebih transparan dan akuntabel.

Sementara itu, Boiman, SE, dalam pernyataannya menyampaikan komitmen kuat untuk melanjutkan program-program yang telah dirintis oleh pendahulunya. Ia juga menekankan pentingnya sinergi seluruh elemen masyarakat demi kemajuan bersama.

“Kebersamaan adalah kunci. Saya berharap dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat agar pembangunan di Tiyuh Marga Sari dapat berjalan berkesinambungan menuju kesejahteraan,” ungkap Boiman.

Serah terima jabatan ini tidak hanya menjadi momen pergantian kepemimpinan, melainkan juga simbol kesinambungan pembangunan di tingkat tiyuh—sebagai bagian dari upaya bersama mewujudkan pemerintahan yang lebih maju dan berpihak kepada masyarakat.

 

(Pedia HT/IMAM)