Aset Negara Dirusak dan Dikuasai, Irigasi Tubaba Terancam Jadi Bancakan Oknum

Tubaba, lingkarmerah.my.id – Saluran irigasi yang seharusnya menjadi penopang ketahanan pangan di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba, Lampung) kini berada di ujung tanduk. Aset negara berupa tanggul dan lahan di sekitar irigasi kian memprihatinkan, diduga kuat dikuasai oknum tertentu tanpa kejelasan status. (26/9/2025)
Fakta di lapangan mengungkapkan pelanggaran mencolok. Di Tiyuh Tunas Asri, sebuah rumah permanen milik kepalo tiyuh berdiri gagah di bahu irigasi. Sementara di Tiyuh Candra Jaya, tanggul irigasi justru digerogoti alat berat, tanah hasil galian diangkut menggunakan truk dan raib entah ke mana.
Tak kalah mengejutkan, di Tiyuh Pulung Kencana pembangunan calon swalayan MM milik seorang warga bernama Imam diduga telah menyerobot hingga ke bagian belakang lahan irigasi.
“Kasus-kasus ini hanyalah sebagian kecil yang terpantau. Bisa jadi masih banyak lagi penyalahgunaan aset negara di sekitar irigasi yang belum terungkap,” ungkap Camat Tulang Bawang Tengah, Achmad Nazaruddin, S.I.P., M.I.P.
Ia menegaskan, saluran irigasi adalah urat nadi pertanian yang menopang program nawacita Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Namun, fungsi vital tersebut kini terancam hilang akibat ulah segelintir pihak yang merusak dan menguasai aset negara seenaknya.
“Harapan kami ada kepastian hukum terkait hak dan aset irigasi ini. OPD dan dinas terkait harus segera bertindak tegas, turun ke lapangan, memberi sosialisasi, sekaligus memastikan aset negara tidak beralih fungsi. Sangat disayangkan apabila irigasi yang seharusnya mengairi sawah justru berubah menjadi lahan bangunan pribadi,” tegasnya.
Kondisi ini menimbulkan kegelisahan publik. Aset negara yang mestinya dijaga untuk kepentingan rakyat justru berubah menjadi bancakan. Jika praktik serampangan ini terus dibiarkan, petani yang paling dirugikan, dan lebih jauh lagi—masa depan pangan di Tubaba terancam runtuh.
(Pedia HT/imam)