Tubaba, Lampung, lingkarmerah.my.id – Penyaluran bantuan pangan berupa beras dan minyak goreng alokasi Oktober–November 2025 di Tiyuh Bujung Sari Marga, Kecamatan Pagar Dewa, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), menuai polemik serius.
Dari total 178 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang sebelumnya terdata, hanya 99 KPM yang menerima bantuan. Sebanyak 79 KPM lainnya tiba-tiba menghilang dari daftar, tanpa penjelasan resmi dari pihak terkait.
Kondisi ini memicu gelombang kekecewaan warga. Aparatur tiyuh menjadi sasaran protes, bahkan dituding melakukan praktik pilih kasih.
Kepalo Tiyuh Bujung Sari Marga, Gunawan Bujung, menegaskan pemerintah tiyuh tidak memiliki kewenangan dalam pendataan penerima bantuan.
“Kami tidak dilibatkan sama sekali dalam pendataan. Dari sebelumnya 178 KPM, sekarang hanya 99 yang turun. Warga yang dulu rutin menerima, sekarang tiba-tiba tidak ada lagi namanya,” tegas Gunawan.
Ia mengaku menjadi sasaran hujatan warga karena dianggap gagal memperjuangkan hak masyarakat.
“Kami dihujat, dicaci, dituduh pilih kasih. Padahal ini program pusat. Bukan wewenang pemerintah tiyuh,” tambahnya.
Gunawan menyebut pihaknya sudah melaporkan persoalan ini ke Camat Pagar Dewa dan berharap Pemerintah Kabupaten Tubaba segera turun tangan.
Sementara itu, Camat Pagar Dewa Barmawi, S.H membenarkan telah menerima laporan tersebut.
“Kami akan meneruskan keluhan masyarakat ini ke dinas terkait agar segera ada kejelasan dan solusi,” ujarnya singkat.
Hingga kini, penyebab hilangnya 79 KPM masih belum dijelaskan secara resmi.
Warga mendesak pemerintah daerah memberi klarifikasi terbuka sebelum ketidakpercayaan terhadap program bantuan semakin meluas. (PD).
